Prinsip-Prinsip Pembelajaran Menurut
Rothwal (1961)
1.
Pengertian
Prinsip Pembelajaran
Kata prinsip
berasal dari bahasa Latin yang berarti “asas (kebenaran yang menjadi pokok
dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya) dasar”. Prinsip merupakan sebuah kebenaran
atau kepercayaan yang diterima sebagai dasar dalam berfikir atau bertindak.
Jadi prinsip dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi dasar pokok berpikir,
berpijak atau bertindak.
Kata
pembelajaran adalah suatu aktivitas atau proses mengajar dan belajar.
Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar yang dilakukan oleh
pihak guru dan belajar dilakukan oleh peserta didik.
Jadi
prinsip-prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan berpijak dengan
harapan tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses pembelajaran yang
dinamis dan terarah.
2.
Macam-Macam
Prinsip Belajar
Proses belajar dipengaruhi kesiapan siswa. Yang dimaksud dengan kesiapan
siswa ialah kondisi yang memungkinkan ia dapat belajar.
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi
adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah
kegiatan itu dan memelihara kesungguhan.
Seseorang cenderung untuk percaya sesuai dengan bagaiman ia memahami
situasi. Persepsi adalah interpertasi tentang situasi yang hidup. Setiap
individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang lain.
Persepsi ini mempengaruhi perilaku individu.
Tujuan harus tergambar
jelas dalam pikiran dan diterima oleh para pelajar pada saat proses terjadi.
Tujuan ialah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh seseorang.
Proses pengajaran semestinya memperhatikan perbedaan individual dalam
kelas dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar setinggi-tingginya.
Pengajaran yang hanya memperhatikan satu tingkat sasaran akan gagal memenuhi
kebutuhan seluruh siswa
Belajar dianggap
bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam
situasi baru. Apapun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan
digunakan dalam situasi yang lain. Proses tersebut dikenal sebagai proses transfer.
Kemampuan sesesorang untuk menggunakan lagi hasil belajar disebut retensi.
Belajar kognitif
melibatkan proses pengenalan dan penemuan. Belajar kognitif mencakup asosiasi
antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah dan keterampilan memecahkan
masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru, berpikir, bernalar, menilai
dan berimajinasi.
Proses belajar afektif
seseorang menemukan bagaimana ia menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru. Belajar
afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap
Jenis cakupan validitas
evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat ini dan selanjutnya pelaksanaan
latihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji kemajuan dalam
pencapaian tujuan.
Proses belajar
psikomotor individu menentukan bagaimana ia mampu mengendalikan aktivitas
ragawinya. Belajar psikomotor mengandung aspek mental dan fisik.
3.
Macam-macam Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran dikelompokkan menjadi dua bagian,
yaitu prinsip
umum, dan prinsip khusus (lihat Supani, dkk. 1997/1998)
1.
Prinsip umum, yaitu prinsip pembelajaran yang dapat diberlakukan/berlaku untuk semua
mata pelajaran di suatu sekolah/program pendidikan. Prinsip-prinsip umum
pembelajaran di antaranya sebagai berikut:
a.
Prinsip motivasi, yaitu dalam belajar diperlukan motif-motif yang dapat
mendorong siswa untuk belajar. Dengan prinsip ini, guru harus berperan sebagai
motivator siswa dalam belajar.
b.
Prinsip belajar sambil bekerja/mengalami, yaitu dalam mempelajari sesuatu, apalagi yang
berhubungan dengan keterampilan haruslah melalui pengalaman langsung, seperti
belajar menulis siswa harus menulis, belajar berpidato harus melalui praktik
berpidato.
c.
Prinsip pemecahan masalah, yaitu dalam belajar siswa perlu dihadapkan pada
situasi-situasi bermasalah dan guru membimbing siswa untuk memecahkannya.
d.
Prinsip perbedaan individual, yaitu setiap siswa memiliki perbedaan-perbedaan dalam
berbagai hal, seperti intelegensi, watak, latar belakang keluarga, ekonomi,
sosial, dan lain-lain. Dengan demikian, guru dalam kegiatan pembelajaran
dituntut memperhitungkan perbedaa-perbedaan itu.
2. Prinsip
khusus, yaitu
prinsip-prinsip pembelajaran yang hanya berlaku untuk satu mata pelajaran
tertentu, seperti pembelajaran bahasa Indonesia. Setiap mata pelajaran memiliki
banyak prinsip khusus. Prinsip-prinsip khusus pembelajaran bahasa Indonesia di
antaranya sebagai berikut.
a. Ajarkan
bahasa, bukan tentang bahasa,
yaitu pembelajaran bahasa merupakan aktivitas membina siswa mempergunakan
bahasa sebagai alat komunikasi sebagai penutur bahasa. Artinya, siswa dilatih
keterampilan berbahasa yang hanya dikuasai melalui praktik berbahasa. Jadi,
pembelajaran bahasa merupakan kegiatan untuk menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi yang harus dilakukan melalui praktik menggunakan bahasa. Bukan
sebaliknya, pembelajaran bahasa adalah aktivitas mempelajari teori atau
pengetahuan tentang bahasa.
b. Bahasa
target bukan sekedar objek pembelajaran, tetapi juga wahana komunikasi dalam
proses pembelajaran atau di kelas. Artinya, kegiatan pembelajaran tidak semata-mata ditujukan untuk mengenal
dan menguasai bahasa target. Akan tetapi, proses pembelajaran harus menjadikan
bahasa itu sebagai wahana dalam berkomunikasi, yaitu dengan menggunakan bahasa
target dalam setiap kesempatan berkomunikasi tentang topik-topik di luar bahasa
(pendekatan komunikatif).
c. Sejauh mungkin gunakan bahasa otentik yang
digunakan dalam konteks nyata sebagai sumber bahan ajar, seperti bahasa di
surat kabar, bahasa nyata dalam kehidupan.
d. Setiap
bahasa memiliki sistem bahasanya sendiri. Untuk itu, dalam mempelajari bahasa kedua harus
menjaga jangan sampai terjadi interferensi (pengaruh) bahasa pertamanya
terhadap bahasa kedua yang dipelajari.
Terima kasih atas info dari artikel ini, jika saya boleh tau referensi dari buku apa ya?
BalasHapus